Friday, June 30, 2017

Filled Under:

Surat Untuk Manusia, Dari Kucing Kecil Yang Kalian Buang

Dear Manusia Yang Baik Hatinya

Perkenalkan namaku Lucky. Aku sebenarnya adalah kucing betina namun aku diberi nama Lucky karena aku termasuk kucing yang beruntung. Aku tau aku hanyalah kucing kecil yang tidak tau apa-apa. Tapi ijinkanlah aku untuk bercerita sedikit kisahku yang semoga saja bisa menginspirasi kalian para manusia yang baik hatinya.

Aku terlahir 4 bersaudara. Aku sendiri lahir ketiga setelah kakak-kakak ku yang bernama Cettah dan Jagu. Adikku bernama Hipu. Kami berempat selalu bersama. Meskipun kami sering bertengkar tapi sebenarnya kami saling menyayangi. Ibu dan ayah kami sangat menyayangi kami. Ketika ibu menyusui kami, ayah pun ikut menemani. Aku beruntung terlahir ditengah keluarga yang bahagia.

Kami pun diberi makanan yang enak-enak oleh pawrent kami. Oh iya, kami berempat suka sekali bermain di taman kecil milik pawrent kami. Soalnya ada kolam ikan dan di taman ini banyak tanamannya. Aku suka sekali bersembunyi disitu saat anak-anak kecil yang gemas melihat kami datang dan menjahili kami. Kakak ku Cettah selalu saja menjadi korban soalnya dia gembul sekali.

Namun kebahagiaan kami hanya sebentar sampai musibah itu muncul. Sehabis bermain bersama pawrent kami, kami hendak berkejar-kejaran di taman kecil milik pawrent kami namun tiba-tiba kami diambil oleh seseorang yang asing bagi kami. Kami berteriak tapi sayang kami terlalu lemah. Kami dibawa entah kemana. Kami takut sekali, yang kami lakukan hanyalah menangis memanggil-manggil ibu kami. Namun semua nihil. Kami dikurung di rumah orang asing ini.


Tak terasa sudah hampir seminggu kami terpisah dari ibu kami. Leher kami terikat tali rasanya sakit sekali. Kami bahkan tak boleh bermain, kami diberi makan yang sedikit. Kami juga jadi mainan anak kecil di tempat ini. Ekor kami ditarik-tarik, rasanya sakit sekali tapi orang tua yang merupakan orang asing itu hanya membiarkan kami tersiksa. Kami hanya bisa menangis dan tak bisa berbuat apa-apa. Sampai pada akhirnya kami mendengar suara ibu kami. Beruntung aku berhasil lolos namun tidak dengan 3 saudaraku. Aku berlari disamping ibu dan ayahku. Aku beruntung mereka menemukanku. Aku memberitahukan kalau ada 3 saudara ku disana. Namun ibu tak bisa menjemput mereka.


Hatiku sedih sekali tapi setidaknya aku bisa bebas dari tempat itu. Beruntung aku bertemu dengan parentku. Dia langsung membersihkan ku dan memberikanku makan yang enak namun aku tak bernafsu untuk makan. Aku sedih terpisah dengan saudaraku. Aku teringat saat-saat aku berkejaran dengan mereka. Aku juga terkenang saat rebutan makanan dengan mereka. Aku rindu sekali pada mereka. Semoga mereka selalu dalam keadaan baik.


Aku ingin berpesan pada kalian manusia. Sayangilah kami para hewan. Sayangilah kami tanpa membeda-bedakan kami hewan mahal ataupun hanya hewan liar yang bagi kalian hanya mengganggu saja. Kami memang tak sesempurna kalian yang memiliki akal pikiran. Tapi tolong jangan siksa kami hanya demi kesenangan kalian semata. Berpisah dari keluarga kami hanya akan membuat kami mati perlahan. Karena bagi kami, keluarga adalah nomor satu. Aku masih beruntung dipertemukan lagi dengan keluargaku. Aku pun masih beruntung diberi hidup yang layak.


Aku mohon pada kalian, berhentilah menyiksa kami, berhentilah memisahkan kami dari keluarga kami, berhentilah menendang kami. Kami mohon sayangilah kami dengan sepenuh hati seperti kalian menyayangi keluarga kalian sendiri. Kami tak meminta harta benda kalian. hanya kasih sayang yang tulus dari kalian sudah cukup bagi kami. Akhir kata semoga kalian para manusia selalu sehat dan hidup bahagia berkumpul bersama keluarga kalian.


                                                                                                                       Salam dariku,

                                                                                                                      Lucky





0 comments:

Post a Comment