Friday, June 23, 2017

Filled Under:

Kisah Benar Yang Pernah Menggemparkan Dunia: 5 Kucing Penyelamat Nyawa

 Kucing adalah haiwan peliharaan dan kesayangan kita semua sebagai pencinta kucing. Pernah tak terfikir yang kucing boleh menjadi SUPERHERO. Jom Kita selami diantara ribuan kucing yang berani menjadi penyelamat....






1.  Kucing terapis selamatkan tuan dari koma


Di tahun 2014, Amy Jung, seorang warga Wisconsin, berkunjung ke shelter hewan untuk bermain dengan para kucing. Ia pun kemudian membawa pulang dua ekor kucing yang salah satunya berjenis Maine Coon seberat 9 kilogram yang diberi nama Pudding. Pada malam harinya Jung mengalami kejang saat tidur karena kadar gula yang amat rendah. Pudding loncat ke tubuhnya dan membuat Jung cukup sadar untuk memanggil anaknya, Ethan. Tapi, Ethan tertidur pulas. Jadi, Pudding berlari ke kamar Ethan dan loncat ke atas tubuhnya hingga ia terbangun. Ethan akhirnya menolong sang ibu untuk segera mendapatkan penanganan medis. Seandainya Pudding enggak membangunkan kedua tuannya, Jung mungkin sudah koma saat itu. Sejak kejadian itu, Jung mendaftarkan Pudding sebagai salah satu binatang terapi.





2. Rusty selamatkan tuan dari serangan jantung

Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Claire Nelson sangat beruntung bisa selamat dari serangan mematikan ini berkat bantuan kucing peliharaannya. Suatu hari di bulan Juni 2011, Claire merasa sangat ingin berisitirahat di tempat tidurnya karena merasa tak enak badan. Tapi, Rusty, kucing yang sudah diadopsinya selama dua tahun, terus mengganggu tak seperti biasanya. Tak bisa beristirahat, mantan perawat yang pada saat itu berusia 66 tahun, memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Namun, kondisinya dirasakan semakin memburuk saat sedang menunggu bus dan memutuskan untuk menelpon 911. Dokter di RS mendiagnosa ia sedang terkena serangan jantung dan segera melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkannya. Pulih dari kondisinya, Nelson menemukan sikap Rusty kembali bersikap normal. Tapi, seolah khawatir dengan kondisi tuannya, Rusty lebih sering berada di samping Nelson sejak saat itu untuk menjaganya.



3. Anjing buta dan seekor kucing penuntun

Terfel, seekor anjing yang tinggal di Wales, mengalami kebutaan permanen di usianya yang tua karena katarak. Judy Godfrey-Brown, tuan Terfel, mengakui bahwa anjingnya kesulitan beradaptasi dengan kondisi barunya yang enggak menyenangkan itu. Terfel menjadi takut untuk bergerak karena ia kerap menabrak tembok. Keadaan jadi berbeda ketika Godfrey membawa seekor kucing jalanan yang diberi nama Pwditat ke rumah mereka untuk diadopsi. Terfel mendapat teman baru sekaligus ‘tongkat’ penuntun jalan. Pwditat menggunakan aroma tubuh kakinya untuk menuntun Terfel berjalan di dalam rumah dan taman. Kedua binatang beda spesies ini menjadi tak terpisahkan dan bahkan mereka tidur bersama.



4. Cinta tanpa syarat Jessi-Cat

Lorcan Dillon, seorang bocah beranjak remaja, menderita Selective Mutism yang membuatnya mengalami kesulitan berekspresi. Dillon tak pernah mengatakan rasa sayangnya kepada ibu dan orang-orang terdekatnya, tak pernah juga menunjukkan rasa marah, bahagia, ataupun kesal. Dillon sangat beruntung karena memiliki si kucing, Jessi-Cat. Dari sahabat berbulunya itu ia mendapatkan cinta tanpa syarat. Jessi-Cat selalu menemani sang anak tuan. Dillon tak pernah mengatakan ‘I love you’ pada ibundanya, tapi dengan Jessi-Cat ia lambat laun bisa mengatakan ‘I love you Jessi-Cat’, mengelusnya, dan memeluknya. Ibunda Dillon mengakui bahwa perkembangan anaknya sangat pesat. Di sekolah ia mulai berkomunikasi dengan teman-temannya dan berani memulai pembicaraan dengan orang yang belum terlalu ia kenal. Berkat kesetiaan dan dedikasinya, Jessi-Cat mendapatkan penghargaan National Cat of the Year dari pemerintah Inggris pada tahun 2012



5. Simon, si pahlawan mariner

Simon lahir pada tahun 1947 di Hong Kong dan dibawa ke kapal HMS Amethyst pada usia remaja untuk mengontrol tikus.Tikus-tikus di kapal menjadi hama serius yang kerap mencuri pasokan makanan para pelaut. Pada tahun 1949 kapal tempatnya bertugas diserang di Sungai Yangtze, Cina, oleh para komunis. Simon enggak ditemukan berhari-hari. Semua pelaut yang tewas dan terluka sudah dievakuasi. Simon pada akhirnya muncul di dek kapal dalam keadaan terluka. Dokter kapal mengobatinya dan ia pulih. Kucing kapal ini kemudian melanjutkan tugasnya membasmi tikus. Kali ini ia punya tugas tambahan yaitu mengunjungi para pelaut yang sakit dan terluka. Berkat dedikasi dan keberaniannya, Simon diganjar penghargaan Dicken Medal, sebuah penghargaan untuk para hewan pemberani di medan perang. Sayangnya, Simon tutup usia sebelum menerima langsung perhargaan tersebut karena infeksi suatu penyakit. Upacara kematian ala marinir laut pun digelar untuk menghargai jasanya. RIP Simon!





0 comments:

Post a Comment