Seorang pemuda botak bernama
Liu Geng Ma diikat dengan rantai di sebuah gubuk cukup di China. Dia yang
berumur 30 tahun ini telah dirantai selama 22 tahun.
Alasan dia diikat kerana sejak umur 8 tahun, dia mengalami demam
tinggi dan kehilangan akal sehatnya. Dia akan sembarangan memukul orang,
melukai orang, kerana itulah dia diikat
Liu Yuan De, ayahnya yang
berumur 80 tahun juga sudah mengalami penurunan motorik. Mereka yang sudah tua
tidak boleh melakukan pekerjaan berat lagi. Rumah mereka sekarang juga diurus
oleh Nyonya Liu. Hidup mereka susah, selalu terlintas di benak mereka ingin
menyerah merawat Liu Geng Ma, tapi mau bagaimana dia adalah anak mereka.
Kerana sakit Liu Geng Ma
adalah sakit yang berkepanjangan, dukungan dari keluarga juga tidaklah sedikit.
Mereka bukanlah orang yang kaya, kerana itulah hampir setiap hari mereka
menggantikan nasi dengna mie buatan mereka sendiri yang hanya dicampurkan kecap.
Ayahnya berkata,「Jangan lihat
sakitnya begini, sekali makan itu berporsi – porsi!「. Takut
mangkoknya dibanting, 22 tahun ini ayahnya lah yang menyuapinya makan. 「Liu Geng Ma
tidak akan sembarangan menyerang orang, dia juga denger kata – kata aku. Dia
tahu lapar dan haus, hanya aja dia tak boleh berkata – kata.「
Saat cuaca musim panas
datang, ayah ibunya pasti menggundulinya agar dia tidak merasa kepanasan. Hanya
dengan lampu seadanya, ayah ibunya mulai mencukur rambutnya.
Ini adalah foto ibunya mencuci kepalanya Liu Geng
Ma. Ayahnya takut air sabun masuk ke matanya.
Sehabis ibunya
membersihkan kepalanya, giliran ayahnya yang membersihkan seluruh tubuhnya.
Sebagai negara 4 musim, Liu Geng Ma tidak perduli dingin atau tidak, dia akan
tetap telanjang. Saa tmusim dingin, ayahnya hanya menggunakan perapian kecil
untuk menghangatkannya.
Dari dulu mereka sudah
berusaha untuk mengubati penyakitnya, namun tidak ada penyakit yang dia derita!
Kerana tidak memiliki wang lagi, dia tidak boleh lagi melanjutkan pemeriksaan
rutinnya.
Setelah membersihkannya,
Liu Geng Ma kembali tidur di pojokan ranjangnya dan ayahnya dengan lampu
seadanya membersihkan sisa – sisa rambut yang berjatuhan. Dilihat dari fotonya,
kamar Liu Geng Ma gelap sekali ya!
Kalau Liu Geng Ma
menggila, dia akan mencari sesuatu yang merobek – robeknya! Pernah sekali
ayahnya membelikan karpet yang menghasilkan panas dikoyak – koyakan menjadi
sebutir – butir olehnya kerana dia marah mengapa karpet itu panas!
Setiap hari dia dikurung
di sini, satu katapun tidka dia keluarkan. Dia suka membantingkan kepalanya di
tembok, lama kelamaan temboknya pun mulai retak oleh kepalanya「, jelas
ayahnya.
Tidak hanya tembok yang
membekas, dahi depannya juga membekas luka bantingan.
Orangtuanya hanya boleh
melihat Liu Geng Ma dari pintu. Mereka selalu merasa bersalah kerana tidak
boleh menyembuhkan anaknya. Entah ada dosa apa yang mereka lakukan dulu
terhadap anak mereka.
Demi keamanan, ayahnya
membuat jendela dari kayu dengan satu lubang kecil. Jika terjadi sesuatu, Liu
Geng Ma boleh berteriak dan terdengar dari jendela kayu itu.
Kamarnya haurs bersih
dari segala macam barang yang tajam. Liu Geng Ma boleh mengambil barang yang
ada disekitarnya dan melukai diri sendiri. Jadi setiap hari, ayahnya harus
memeriksa apakah ada barang yang tajam agar tidak terjadi sesuatu yang
berbahaya.
Ayah ibunya tahu, seberapa lama lagi mereka boleh
menjaganya, mereka harus segera mencari orang yang menjaganya, atau,
menyembuhkan Liu Geng Ma menjadi normal kembali.
Beberapa waktu yang lalu,
ayahnya telah divonis mengidap penyakit paru – paru. Tampak dia sudah lemah dan
tidak sanggup banyak berjalan lagi..
Mimpi mereka hanyalah, ada
panti asuhan yang mau menerima anaknya. Semoga saja setelah artikel ini di
share-kan, ada panti asuhan yang melihat dan mau menjaganya ya.
sumber : toutiao
0 comments:
Post a Comment