Telah bersabda Rasulullahﷺ. maksudnya:
"Kebanyakan wanita itu adalah isi Neraka dan kayu
apinya." Sayidatina Aisyah bertanya, "Mengapa, wahai
Rasulullah?" Jawab Rasulullah SAW: Karena kebanyakan perempuan itu tidak
sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan cobaan seperti kesakitan waktu
melahirkan anak, mendidik anak-anak dan melayani suami serta melakukan
kerja-kerja di rumah.
Rasulullah ﷺbersabda:
"Wanita, apabila ia sholat lima waktu, puasa sebulan
Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, maka masuklah ia
dari mana saja pintu surga yang ia kehendaki."
(Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani dan Anas bin Malik)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Pertama kali urusan yang akan ditanyakan pada hari
Akhirat nanti ialah mengenai sholat dan mengenai urusan suaminya (apakah ia
menjalankan kewajibannya atau tidak)."
Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tidak
dianggap menjalankan kewajibannya kepada Allah sehingga ia menjalankan
kewajibannya kepada suaminya. Seandainya suaminya memintanya (untuk digauli)
walaupun (dia) sedang berada di belakang unta maka ia tidak boleh menolaknya.
Nabi ﷺ bersabda:
'Apabila lari wanita dari rumah suaminya, tidak diterima
sholatnya sehingga ia kembali dan mengulurkan tangannya kepada suaminya
(meminta maaf)." (Riwayat dan Hassan)
Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata: 'Bersabda
Rasulullah SAW: "Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan
ialah wanita (isteri) yang solehah." (Riwayat Muslim)
Sabda Rasulullah ﷺ:
"Siapa saja perempuan yang memakai bau bauan, kemudian
ia keluar melihat kaum lelaki ajnabi agar mereka mencium bau harumnya maka ia
adalah perempuan zina dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina."
(Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim)
Sebaik-baik bagi wanita ialah tinggal di rumah, tidak keluar
kecuali untuk urusan yang mustahak. Wanita yang keluar rumah akan dipesonakan
oleh iblis. Sabda
Rasulullahﷺ :
"Perempuan itu aurat, maka apabila ia keluar,
mendongaklah syaitan memandangnya." (Riwayat Tarmizi)
Haram bagi wanita melihat laki-laki sebagaimana laki-laki
haram melihat wanita (yang halal nikah) kecuali dalam urusan menuntut ilmu dan
berjual-beli.
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ketika Rasulullahﷺ bersama sama isteri-isterinya (Ummu Salamah dan Maimunah),
datang seorang datang seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum),
Rasulullah menyuruh isteri-isterinya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salamah,
'Bukankah orang itu tidak dapat melihat kami, ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab, "Bukankah kamu dapat
melihatnya?" (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
Rasulullahﷺ bersabda:
"Perempuan yang memakai pakaian dalam keadaan berhias
(bukan untuk suami dan muhramnya) adalah seumpama gelap-gulita pada han Kiamat,
tidak ada nur baginya. " (Riwayat Tarmizi)
Sabda Rasulullah ﷺ:
'Dikawini wanita karena empat sebab: karena hartanya, karena
keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah yang kuat
beragama niscaya kamu bertuah (beruntung)." (Riwayat Bukhari)
Rasulullahﷺ bersabda:
"Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat
perkawinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kawinnya)."
Nabi ﷺ pemah bersabda:
"Wanita yang taat akan suaminya, semua burung-burung di
udara, ikan di air, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya
beristighfar baginya selama dia masih taat pada suaminya dan diredhainya (serta
menjaga sholat dan puasanya).
Sabda Rasulullah ﷺ yang bermaksud:
"Wanita yang taat berkhidmat pada suaminya akan tertutup
tujuh pintu Neraka dan akan terbuka pintu-pintu Surga. Masuklah dan mana saja
pintu yang disukainya dengan tidak dihisab."
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Siapa saja wanita yang bermuka masam sehingga menyebabkan
tersinggung hati suaminya, maka wanita itu dimurkai Allah sampai ia bermanis
muka dan tersenyum mesra pada suaminya."
Hendaklah isteri berpuas hati (redha) dengan suaminya yang
telah dijodohkan oleh Allah, baik itu miskin atau kaya
Ibnu Umar berkata bahwa telah datang seorang wanita kepada
Rasulullah ﷺ lalu bertanya,"Apakah hak suami
atas isteri?" Jawab baginda,"Tunaikanlah hajatnya sekalipun engkau
berada di alas belakang unta. Jangan berpuasa sunat melainkan seijin suami,
kalau engkau berpuasa juga maka pahalanya untuk suami dan dosa untuk isteri.
Jangan keluar melainkan dengan ijinnya, jika keluar juga akan dilaknat oleh
malaikat Rahmat dan malaikat azab sehinggalah ia kembali ke rumahnya."
Sabda Rasulullah ﷺ yang bermaksud:
"Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat
kalau suaminya ada di rumah serta dengan tidak seijinnya dan tidak boleh
memasukkan seorang laki-laki ke rumahnya dengan tidak seijin suaminya."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullahﷺ bermaksud:
"Tidaklah putus balasan dari Allah kepada seorang isteri
yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya."
Dari Muaz bin Jabal, bersabda Rasulullahﷺ: "Siapa saja wanita yang berdiri diatas kedua kakinya
membakar roti untuk suaminya, hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka
diharamkan muka dan tangannya dan api Neraka."
Dan siapa saja wanita yang menunggu suaminya hingga pulang
lalu disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya atau menyediakan makan
minumnya atau merenung ia pada suaminya atau memegang tangannya, membaikkan
hidangan padanya, memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya
karena mencari keredhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah
ucapannya tiap-tiap langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya seperti
memerdekakan seorang hamba. Pada hari Kiamat nanti, Allah karuniakan nur hingga
tercengang wanita mukmin semuanya atas karuniaan karamah itu. Tidak ada seorang
pun yang sampai ke martabat itu melainkan nabi-nabi.
Thabit Al Bananiy berkata: "Seorang wanita dari Bani
Israil yang buta sebelah matanya, sangat baik khidmatnya kepada suaminya.
Apabila dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegang pelita sampai
suaminya selesai makan. Pada suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, maka
diambil rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada esok harinya matanya yang buta
telah sembuh Allah karuniakan karamah (kemuliaan) pada perempuan itu karena
memuliakan dan menghormati suaminya."
Dan lbnu Mas'ud bersabda Rasulullah ﷺ: 'Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan
agama, maka Allah memasukkannya ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya
(sepuluh ribu tahun) karena dia memuliakan suaminya di dunia maka mendapat
pakaian dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan menghadapnya."
Nabi ﷺ bersabda:
"Siapa saja wanita yang berkata kepada suaminya: Tidak
pemah aku dapat dari engkau satu kebaikanpun. Maka Allah akan hapuskan
amalannya selama 70 tahun walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada
malam hari."
Sabda junjungan Rasulullahﷺ :
"Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila
engkau memandang kepadanya ia menyenangkan engkau, jika engkau memerintah
diturutinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta
engkau dan dirinya."
Sabda Rasulullahﷺ bermaksud:
"Perempuan tidak berhak keluar dari rumahnya kecuali
jika terpaksa (karena suatu urusan yang mustahak) dan dia juga tidak berhak
melalui jalan lalu-lalang melainkan di tepi-tepinya."
Syeikh Abdullah AL -fatani:
"Durhaka seorang perempuan yang keluar dan rumahnya
kepada majlis zikir atau majlis ilmu yang bukan fardhu ain. Wajiblah atasnya
keluar supaya belajar dia akan segala fardhu ain itu dan haram atas suaminya
mencegah isteri jika dia (suami) tidak mampu mengajarnya. Jika dia ada ilmu
niscaya wajiblah atasnya mengajar akan isterinya itu maka ketika itu haramlah
perempuan itu keluar dari rumahnya lagi durhaka dia."
Sabda Rasulullahﷺ :
"Apabila seorang laki-laki memanggil isterinya ke tempat
tidur tetapi ditolaknya, hingga marahlah suaminya, maka tidurlah wanita itu
dalam laknat malaikat sampai pagi. "
Abu Bakar As Siddiq mengatakan. aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wanita-wanita yang menggunakan lidahnya untuk menyakiti
hati suaminya, ia akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah, laknat malaikat
juga laknat manusia semuanya "
Ibnu Umar r.a. berkata, telah bersabda Rasulullahﷺ : "Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu
masing-masing akan ditanya dan suami pemimpin kepada keluarganya dan isteri
pemimpin rumah tangga suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian pemimpin dan
akan bertanggungjawab atas pimpinanmu. "
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Tersebut dalam kitab Muhimmah karangan Syeikh Abdullah bin
Abdul Rahim Pattani:
"Hendaklah isteri mendahulukan suaminya atas hak dirinya
dan seluruh kaum kerabatnya."
Sabda Rasulullah ﷺ bermaksud:
"Wanita yang tinggal di rumah bersama anak-anaknya, akan
tinggal bersama-samaku di dalam surga."
Rasulullah ﷺbersabda:
"Surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu."
(Riwayat Ahmad)
Rasulullah ﷺbersabda:
"Wanita yang meminta suaminya menceraikannya dengan
tidak ada sebab yang dibenarkan oleh syariat, haramlah baginya bau
surga." (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wanita yang meninggal dunia dalarn keadaan suaminya
redha (tidak marah) padanya, niscaya ia masuk surga." (Riwayat Tarmizi)
Sabda Rasulullah SAW bermaksud:
"Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya,
maka beristighfarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap
hari seribu kebaikan dan menghapuskan baginya seribu kejahatan."
Sabda Rasulullah ﷺ bermaksud:
"Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin maka
Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang
sabil)".
Nabi SAW bersabda:
"Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia
dari dosa-dosanya seperti keadaan ibunya melahirkannya."
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Perintahkanlah anak-anakmu semua yang berumur tujuh
tahun untuk mengerjakan sholat. Apabila mereka telah berumur sepuluh tahun
tetapi belum mengerjakan sholat hendaklah dipukul (tetapi jangan sampai luka)
dan pisahkanlah tempat tidurnya."
(Riwayat Abu Daud)
Sabda Rasulullahﷺ :
"Ya Fatimah, barang siapa wanita meminyakkan rambut dan
janggut suaminya, memotong kumis dan mengerat kukunya, memberi minum Allah akan
dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan
didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman surga, dan
dicatatkan Allah baginya kebebasan dari api Neraka dan selamatlah ia melintas
titian Sirat"
Hal-hal yang menjadikan wanita itu durhaka kepada suaminya
seperti tersebut dalam kitab Muhimmah:
a. Menghalang suami dari bersuka-suka dengan dirinya baik itu
untuk jimak atau menyentuh mana saja bagian tubuhnya.
b. Keluar rumah tanpa izin suami baik itu ketika suami ada di
rumah ataupun tidak ada.
c. Keluar rumah karena belajar ilmu yang bukan ilmu fardhu
ain. Dibolehkan keluar untuk belajar ilmu fardhu ain jika suaminya tidak mampu
mengajar.
d. Tidak mau berpindah (berhijrah) bersama suaminya.
e. Mengunci pintu, tidak mengijinkan suami masuk ke rumah
ketika suami ingin masuk.
f. Bermuka masam ketika berhadapan dengan suami.
g. Minta talak.
h. Berpaling atau membelakangi suami ketika berbicara.
i. Menyakiti hati suami baik itu dengan perkataan atau
perbuatan.
j. Meninggalkan tempat tidur tanpa izin.
k. Mengijinkan orang lain masuk ke dalam rumah, sedangkan
orang itu tidak disukai oleh suami.
Tersebut dalam kitab Muhimmah, suatu ketika di Madinah,
Rasulullah ﷺ keluar mengiringi jenazah. Baginda
mendapati beberapa orang wanita dalam majelis. Baginda lalu bertanya:
"Apakah kamu menyolatkan mayat?" Jawab mereka, "Tidak."
Sabda baginda, "Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada
pahala bagi kamu. Tetap tinggallah di rumah dan berkhidmat kepada suami niscaya
pahala sama dengan ibadah- ibadah orang laki-laki."
Imam Ghazali rh.m berkata: "Wajib bagi wanita mengikuti
perintah suaminya selagi tidak membawa maksiat."
Ulama-ulama ada berkata, wajib bagi wanita-wanita:
a. Mengekalkan malu pada suaminya.
b. Merendahkan (menundukkan) mata ketika berpandangan.
c. Mengikut kata-kata dan suruhannya.
d. Dengar dan diam ketika suami berbicara.
e. Berdiri menyambut kedatangannya.
f. Berdiri menghantar kepergiannya,
g. Hadir bersamanya ketika masuk tidur.
h. Memakai wangi-wangian untuk suaminya.
i. Membersihkan dan menghilangkan bau mulut untuk suaminya.
j. Berhias ketika hadirnya dan tinggalkan hiasan ketika tidak
adanya.
k Tidak berkhianat ketika ketidak adaan suaminya.
l. Memuliakan keluarga suaminya.
m. Memandang pemberian suami yang kecil sebagai besar dan
berharga.
n. Ketahuilah, Surga dan Neraka bagi seorang wanita itu
bergantung pada redha atau tidaknya suami padanya
Diceritakan di dalam kitab Muhimmah bahwa seorang Badwi
menemui Rasulullah ﷺ lalu berkata," Tidak akan aku
percaya pada engkau sebelum
ditunjukkan padaku suatu mukjizat." "Apakah yang
engkau kehendaki" tanya Rasulullah. "Suruh pohon kurma yang kering
itu menghadap engkau," kata Badwi itu. Maka bersabda Rasulullah,
"Pergilah engkau kepada pohon yang kering itu, katakan bahwa Muhammad
memanggilnya." Arab Badwi itu pun melakukan apa yang diperintahkan.
Setelah diberitahu kemudian, pohon kurma itu kelihatan bergerak gerak ke kiri
dan ke kanan hingga tercabut akar-akarnya dan berjalan ia menghadap Rasulullah,
lalu memberi salam. Rasulullah menjawab salamnya. Melihat peristiwa itu Arab
Badwi itu terus mengucap kalimah syahadah. "Cukuplah ya Rasulullah,
cukuplah," katanya lagi. Rasulullah pun memerintahkan pohon itu kembali ke
tempatnya. Arab Badwi itu berkata lagi. "Wahai Rasulullah, aku telah
meminta darimu sesuatu yang tidak pernah diminta oleh orang lain. Itu pun
engkau tunaikan, karena itu ijinkan aku sujud kepadamu setiap kali sujud sholat
di belakangmu." Jawab baginda, "Tidak harus seorang manusia sujud
kepada manusia dan jika diharuskan, maka akan aku perintahkan semua kaum wanita
sujud pada suaminya, karena membesarkan dan memuliakan hak-hak suami mereka."
Dari Ali bin Abi Talib: Aku dengar Rasulullah bersabda:
"Tiga golongan dari umatku akan mengisi Neraka Jahanam selama tujuh kali
umur dunia. Mereka itu adalah:
a. Orang yang gemuk tetapi kurus.
b. Orang yang berpakaian tetapi bertelanjang.
c. Orang yang alim tetapi jahil.
Adapun yang gemuk tetapi kurus itu ialah wanita yang gemuk
(sehat) tubuh badannya, tetapi kurang ibadahnya. Orang yang berpakaian tetapi
telanjang ialah wanita yang cukup pakaiannya tetapi tidak taat agama (yaitu
berpakaian tipis atau terlalu ketat hingga terbayang bentuk tubuh badannya).
Orang yang alim tetapi jahil ialah ulama yang menghalalkan yang haram karena
kepentingan pribadi. "
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Empat golongan wanita yang berada di surga ialah:
a. Perempuan yang menjaga dirinya dari berbuat haram lagi
berbakti kepada Allah dan suaminya.
b. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta
menerima dengan senang hati keadaan serba kurang (dalam kehidupannya) bersama
suaminya.
c. Perempuan yang bersifat pemalu dan jika suaminya datang
maka ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
d. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan mempunyai
anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurus
anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada
mereka dan tidak bersedia menikah karena kuatir putera puterinya akan
tersia-sia. (Kalau ada jaminan putera-puterinya tidak akan disia-siakan barulah
ia mau menikah).
Dan empat golongan wanita yang berada dalam Neraka ialah:
a. Wanita yang jelek (kotor) mulutnya terhadap suaminya. Jika
suaminya pergi, ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memakinya
(memarahinya),
b. Wanita yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang dia
tidak mampu.
c. Wanita yang tidak menutupi dirinya dari kaum laki-laki dan
keluar rumah dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya
(untuk menarik kaum laki-laki).
d. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan,
minum dan tidur dan ia tidak sanggup berbakti kepada Allah dan tidak sanggup
berbakti kepada Rasul-Nya dan tidak sanggup berbakti kepada suaminya."
Rasulullah SAW bersabda:
"Wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya,
pada hari Kiamat nanti Allah jadikan lidahnya sepanjang 70 hasta kemudian
diikat ke belakang tengkuknya."
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku berdiri di atas surga, kebanyakan orang yang masuk
ke masuk ke dalamnya ialah golongan miskin, manakala orang-orang kaya tertahan
di luar pintu surga karena dihisab. Selain dari itu ahli Neraka diperintahkan
masuk ke dalam Neraka dan aku telah berdiri di atas pintu Neraka, aku lihat
kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya ialah wanita."
(Riwayat Imam Bukhari dan Usamah bin Lad r.a)
Rasulullah ﷺ juga bersabda: "Aku lihat api
Neraka, tidak pemah aku melihatnya seperti hari ini, karena ada pemandangan
yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli Neraka ialah
wanita." Baginda ditanya, "Mengapa begitu, ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Wanita mengkufurkan suaminya dan mengkufurkan
ihsannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih
belum merasa puas hati dan cukup." (Riwayat Imam Bukhari)
Sabda Nabi SAW: "Kebanyakan ahli Neraka adalah terdiri
dari kaum wanita." Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang
daripada mereka, "Mengapa terjadi demikian, apakah karena mereka berzina
atau membunuh anak atau kafir?" Jawab Nabi, "Tidak, mereka ini ialah
mereka yang tidak bersyukur akan nikmat suaminya, sesungguhnya tiap-tiap
seorang kamu adalah dalam nikmat suaminya."
Sabda Rasulullah SAW:
"Keadaan wanita sepuluh kali ganda seorang laki-laki di
dalam Neraka dan dua kali ganda seorang laki-laki di dalarn surga. "
Suatu hari Rasulullah SAW datang melawat anaknya Fatimah ra
dan didapatinya sedang menangis. Maka bertanyalah Rasulullah
SAW: "Apakah yang membuat engkau menangis, wahai
Fatimah?'
Fatimah menjawab, "Wahai ayahku, aku menangis disebabkan
oleh keletihan yang tidak terkira ketika mengisar tepung dan menyediakan
keperluan rumah. Sekiranya ayahanda menyuruh Imam Ali membeli seorang wanita
suruhan, itu akan menjadi pemberian yang besar bagiku."
Mendengar kata-kata itu, hati Rasulullahﷺ teriris hingga berlinang air mata baginda. Lalu baginda
pun duduk berhampiran alat pengisar kemudian mengambil segenggam gandum dan
melafazkan (basmalah).
Ketika Rasulullah ﷺ memasukkan gandum
tersebut ke dalam alat pengisar maka bergeraklah alat itu dengan sendirinya
sambil alat itu memuji Allah dalam bahasa yang amat indah dan suara yang amat
merdu sehingga semuanya dikisar. Lalu Baginda pun berkata, "Berhentilah
kamu wahai alat pengisar " Ketika itu Allah telah menjadikan alat itu
dapat berkata-kata. "Demi Allah yang mengantarmu dengan kebenaran sebagai
seorang Rasul dan dengan berita sebagai orang yang diamanahkan. Aku tidak akan
berhenti sebelum kau memberi jaminan dari Allah untuk menempatkan aku di dalam
surga dan menjauhkan aku dari api Neraka." Berkata Rasulullah SAW:
"Kau adalah batu, namun kau takut pada api Neraka" Alat pengisar
menjawab, "Wahai Rasulullah, aku telah mendengar kata-kata ini dari Al
Quran: "Wahai orang yang beriman, jauhkanlah dirimu dan ahli keluargamu
dari api Neraka yang pembakarnya terdiri dari manusia dari batu-batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, tidak mendurhakai terhadap
apa yang diperintahkan Allah kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan."
Maka Rasulullah pun mendoakan untuk keselamatan batu itu.
Selesai berdoa turunlah malaikat Jibril a.s dan berkata: "Wahai Muhammad,
Tuhan yang untuknya segala pujian dan yang Maha Tinggi, mengirim salam dan
penghormatan dan berpesan kepada engkau, beritahu batu itu berita gembira bahwa
Allah telah menganugerahkan pada batu itu keselamatan dari api neraka dan
meletakkannya di antara batu-batu surga di dalam mahligai Fatimah di mana ia
akan bercahaya bagaikan matahari di alam ini."
Lalu disampaikan berita itu. Baginda memandang kepada Fatimah
lalu bersabda: "Wahai Fatimah, sekianya begitu kehendakAllah, pengisar ini
akan bekerja setiap hari tetapi Allah ingin mencatatkan untukmu perbuatan baik
dan meninggikan derajatmu karena tanggung jawabmu yang berat itu. "
"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan
peluh ketika membuat roti, Allah akan membina tujuh parit di antara dirinya
dengan api Neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi. "
"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang,
Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat
dan memadamkan seratus perbuatan jahat."
"Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam
benang yang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di
atas takhta di hari Akhirat."
"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang
dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan
baginya pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada seribu orang yang
lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang tidak berpakaian."
"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan
rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian-pakaian mereka dan mencuci akan
diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai
rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan yang jahat dan
menjadikan dinnya kelihatan berseri di mata orang-orang yang
memperhatikan." (Riwayat Abu Hurairah)
Asma binti Khanyah Fazari diriwayatkan telah berkata pada
puterinya pada hari pernikahan anaknya itu: "Hai anakku, kini engkau akan
keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan. Engkau akan berpindah ke sebuah
rumah dan hamparan yang belum engkau kenali. Itulah suamimu. Jadilah engkau
tanah bagi suamimu (taat perintahnya) dan dia akan menjadi langit bagimu
(tempat bernaung). Jadilah engkau sebagai lantai supaya dia dapat menjadi
tiangnya. Jangan engkau bebani dia dengan berbagai-bagai kesukaran karena itu akan
memungkinkan dia meninggalkamu. Kalau dia mendekatimu, dekatilah dia dan jika
dia menjauhimu maka jauhilah dia dengan baik. Peliharalah benar-benar suamimu
itu akan hidungnya, pendengarannya, matanya dan lain-lain. Janganlah biarkan
suamimu itu mencium sesuatu darimu melainkan yang harum, Jangan pula dia
mendengar melainkan yang enak dan janganlah dia melihat melainkan yang indah
saja pada dirimu."
0 comments:
Post a Comment